Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden, DPR, DPD dan DPRD Provinsi, serta DPRD kabupaten/ kota pada 14 Februari lalu membawa kesan kurang baik dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Di Maluku Utara pesta demokrasi lima tahunan ini acap kali meninggalkan yang namanya pemungutan suara ulang (PSU). Hampir semua wilayah di Maluku Utara terjadi PSU. Salah satu faktor PSU adalah sering terjadi pemilih mencoblos lebih dari satu kali di TPS, atau pemilih mencoblos dengan menggunakan undangan orang lain.
Ketua Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Maluku Utara, Jainul Yusup mengatakan untuk meminimalisir dan mengantisipasi PSU perlu dibutuhkan cara yakni dengan mengevaluasi penyelenggara KPU di tingkat kabupaten/kota. Evaluasi ini penting dilakukan jangan sampai PSU terjadi lagi.
“PSU inikan bukan prestasi tapi kategori peristiwa. Kami kemarin di pemilu serentak itu melihat dan memantau saat hari H, penyelenggara di TPS, dalam hal kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) itu ada kepanikan, ada keraguan dalam diri anggota KPPS, di mana sering membuka-buku panduan pungut hitung,” kata Jainul kepada redaksi Haliyora.id, Minggu (10/11/2024).
Dosen Unkhair Ternate ini menyatakan, kepanikan ini efek dari ketidakseriusan para penyelenggara di tingkat bawah. Misalnya saat Bimtek, para penyelenggara baik KPPS maupun PPK hanya mengikutkan tiga orang saja, padahal jumlah anggota KPPS sebanyak 7 orang.
“Ketika mendekati hari pemilihan, mereka KPPS sudah sibuk dengan pembuatan TPS, dan pembagian undangan memilih, mereka sudah lupa pada kebutuhan pemilihan lainnya,” sebutnya.
Olehnya itu, untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini terjadi di Pilkada 27 November, KPU kabupaten/kota diharapkan bisa mengoptimalkan Bimbingan Teknis atau Bimtek kepada seluruh Anggota KPPS. Tujuannya agar setiap informasi serta aturan pelaksanaan pemilihan dapat diserap oleh seluruh penyelenggara di tingkat bawah.
“Sehingga informasi dan aturan yang disampaikan oleh KPU kabupaten/kota, semuanya tahu dan dengar sama-sama, jangan sampai Bimtek berjenjang terkadang, tersampaikan tidak utuh kepada penyelenggara di tingkat bawah di TPS, kita berharap Pilkada tahun 2024 harus sukses, lancar dan damai,” tutup Jainul.
Sumber : haliyora.id