JANGAN JADIKAN BENCANA SEBAGAI KOMODITAS POLITIK

Jakarta- Gelombang tsunami menghantam kawasan Banten dan Lampung. Gelombang ganas itu mengakibatkan rusaknya ratusan rumah milik masyarakat pada hari sabtu

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan berdasar data Jumlah meninggal akibat tsunami yang menerjang Pantai Tanjung Lesung di Banten hingga Senin pagi 24 Desember 2018 sudah tembus 280 orang, 1.016 Luka-Luka dan 57 hilang.

Sementara dilain pihak, Manager Pemantauan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) , Alwan Ola Riantobi berduka cita atas apa yg terjadi di selat sunda. berharap penanganan bencana alam di daerah-daerah yg terkena musibah dilakukan dengan pendekatan kemanusiaan

Alwan menambahkan tidak elok bila bencana harus di sudutkan kepada salah satu aliran politik, budaya, penganut, profesi, dan kaum tertentu, apa lagi di jadikan sebagai komoditas politik.

” Jangan menjadikan bencana alam sebagai komoditas politik”. Tegasnya saat diwawancarai.

Alwan, Pria asal Nusa tenggara Timur itu berharap kepada peserta pemilu yang ingin memberikan bantuan kemanusiaan ke para korban bencana alam, supaya tidak menyertakan embel-embel kampanye.

“Embel-embel kampanye itu bisa berupa alat peraga kampanye, yang berwujud bendera, foto, maupun alat peraga lain yang mengandung unsur visi, misi, dan citra diri peserta pemilu”. Pungkasnya.

Masih Alwan mengungkapkan bahwa bencana ini diusahakan tidak mempengaruhi proses tahapan pemilu, tahapan kampanye yang dimulai 23 September 2018-13 April 2019.

” Tahapan logistik juga sudah berjalan, melihat kondisi alam tersebut.kita berharap KPU dan Bawaslu tetap menjalankan tugas nya agar pelaksanaan pemilu tidak terhambat karena faktor bencana”. Tutupnya.

@2023 Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat